Minggu, 05 Juli 2009

Hidup Untuk Belajar dari Kehidupan

Ketika disuguhkan pertanyaan untuk apa kamu hidup di dunia ini? Bukankah menderita harus hidup dengan menangung tanggung jawab dan beban hidup untuk dan dari orang lain?
Ada yang menjawab hidup untuk mencari kesenangan, ada juga yang mengatakan hidup untuk orang tua, ada yang mengatakan hidup untuk anak dan keturunan kita, dan lain-lain.
Saat mencoba merenungkan jawaban-jawaban itu tidak ada satu jawaban yang benar-benar dapat menjadi inti dari berbagai jawaban itu
Saat mulai berfikir demikian, teringat juga untuk apa saya belajar di skolah? Bukankah dalam bekerja nanti saya juga tidak akan memakai seluruh pelajarnnya yang saya pelajari di skolah?
Terfikir bahwa hidup ini adalah untuk belajar dan mencari tahu kebenaran mengenai kehidupan kita sendiri. Kita hidup selalu melewati berbagai proses belajar.
Kita tidak lahir dan langsung dapat berjalan ataupun merangkak. Semua itu berasal dari sebuah proses belajar. Kita belajar untuk bersepeda, bernang berbicara dengan bahasa kita, membaca, menulis, menghitung, dan seterusnya.
Saat masuk dunia pendidikan kita belajar bersosialisasi dengan teman-teman sekelas maupun tidak sekelas, seangkatan maupun tidak seangkatan. Kita juga mulai belajar seluruh pelajaran yang diajarkan oleh guru maupun dosen dan belajar dari buku yang merupakan hasil pembelajaran orang lain. Baik dari buku mengenai sosialisasi, bisnis, pengetahuan, dan lain-lain.
Bahkan saat bekerja juga merupakan saat kita belajar. Kita belajar untuk mengerjakan sesuatu yang diperintah atasan, kita belajar menangani masalah, kita belajar menghadapi orang dengan cangkupan yang lebih luas, dan belajar untuk mengatasi setiap perbedaan yang ada dalah hidup ini.
Tanpa disadari kita telah hidup untuk belajar, mempelajari setiap fenomena dan kejadian dalah hidup kita sendiri dan mengatasi masalah untuk tetap hidup. Lalu kenapa behenti belajar? Jika kita tidak belajar dalam kehidupan ini, apa lagi gunanya hidup di dunia ini? Kenapa kita takut mati jika sudah tidak mau belajar lagi? Bukankah masih banyak hal di luar sana yang masih belum kamu mengerti dan belum dapat kau pahami?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar